Stroller adalah salah satu perlengkapan penting bagi orang tua yang aktif membawa bayinya bepergian. Namun, seiring pemakaian harian, stroller sangat rentan terkena berbagai jenis noda. Mulai dari tumpahan susu, makanan, hingga kotoran jalanan bisa menempel dan menumpuk jika tidak segera dibersihkan.
Sayangnya, banyak orang tua yang belum menyadari bahwa noda-noda tersebut bukan hanya mengganggu penampilan, tapi juga bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri dan jamur. Untuk itu, penting untuk mengenali jenis-jenis noda yang umum muncul dan cara paling efektif mengatasinya sebelum stroller menjadi sumber penyakit bagi si kecil.
Jenis Noda yang Umum Ditemui pada Stroller
Stroller yang digunakan secara rutin sangat mudah terkena berbagai macam kotoran. Jenis noda yang menempel bisa berbeda-beda, tergantung aktivitas bayi dan lingkungan sekitar. Berikut beberapa jenis noda yang paling sering dijumpai pada stroller:
1. Noda Makanan dan Minuman
Tumpahan bubur, biskuit, susu formula, atau jus buah seringkali meninggalkan bekas yang lengket dan sulit dibersihkan jika dibiarkan terlalu lama. Selain menimbulkan bau tak sedap, noda jenis ini juga bisa menjadi tempat berkembangnya semut dan bakteri.
2. Noda Urin dan Tinja
Kejadian seperti popok bocor atau si kecil yang belum toilet trained dapat menyebabkan bagian dudukan stroller terkena urin atau tinja. Noda ini tidak hanya menyisakan bau yang menyengat, tapi juga membawa risiko kesehatan bila tidak ditangani dengan benar.
3. Noda Lumpur dan Debu Jalanan
Saat stroller digunakan di luar ruangan, seperti taman atau jalanan kompleks, debu halus maupun lumpur sering menempel pada roda dan bagian bawah rangka. Jika tidak segera dibersihkan, kotoran ini bisa mengeras dan sulit diangkat.
4. Noda Minyak, Lotion, dan Krim
Produk perawatan bayi seperti baby oil, sunscreen, atau lotion bisa menempel pada tangan si kecil lalu berpindah ke sandaran atau pegangan stroller. Noda ini biasanya tampak seperti bercak berminyak yang sulit hilang dengan air biasa.
5. Noda Jamur dan Bau Lembap
Jika stroller disimpan dalam kondisi basah atau di tempat lembap, jamur bisa tumbuh pada bagian kain. Noda ini biasanya disertai bau apek dan muncul bercak-bercak hitam atau putih yang membuat stroller tampak kotor dan tidak sehat.
Cara Efektif Mengatasi Tiap Jenis Noda
Setiap jenis noda pada stroller membutuhkan perlakuan berbeda. Tidak semua bisa hilang hanya dengan air dan sabun biasa. Berikut ini adalah cara penanganan yang tepat sesuai jenis nodanya.
1. Cara Atasi Noda Makanan dan Minuman
Noda ini termasuk yang paling sering muncul, terutama saat anak makan atau minum di atas stroller. Tumpahan susu, jus buah, atau remah makanan ringan dapat meresap ke kain dudukan dan meninggalkan bekas lengket yang sulit hilang jika tidak segera dibersihkan. Selain itu, noda ini cenderung cepat mengeluarkan bau asam dan mengundang semut. Untuk membersihkannya, dibutuhkan air hangat dan sabun khusus bayi yang lembut di bahan. Kain dibasahi lalu digosok lembut pada area yang terkena, dan proses pembilasan harus dilakukan hingga tidak ada residu sabun yang tersisa. Setelah itu, stroller perlu dikeringkan dengan baik agar tidak menimbulkan bau apek.
2. Cara Atasi Noda Urin dan Tinja
Kotoran dari bayi seperti urin dan tinja bisa meninggalkan noda yang tidak hanya tampak kotor secara visual, tetapi juga berisiko dari sisi kebersihan. Jenis noda ini biasanya menimbulkan bau menyengat dan memerlukan penanganan ekstra hati-hati karena melibatkan bakteri dan kemungkinan infeksi. Stroller yang terkena urin atau tinja sebaiknya segera dibilas dengan air mengalir. Setelah itu, semprotan disinfektan alami seperti campuran air dan cuka dapat digunakan untuk menetralkan bau dan membunuh kuman. Proses pengeringan menjadi tahap penting agar tidak menyisakan kelembapan yang bisa memicu tumbuhnya jamur.
3. Cara Atasi Noda Lumpur dan Debu Jalanan
Saat stroller digunakan di luar ruangan, terutama di taman atau trotoar yang berdebu, lumpur dan kotoran jalan mudah menempel di roda maupun bagian bawah rangka. Jika tidak dibersihkan dengan benar, noda ini bisa mengering dan menimbulkan lapisan keras yang sulit diangkat. Lumpur yang sudah mengering perlu disikat terlebih dahulu, kemudian dibersihkan dengan kain lembap. Bagian-bagian seperti roda, rangka, dan sambungan lipatan stroller harus diperhatikan karena sering luput dari pembersihan biasa.
4. Cara Atasi Noda Minyak, Lotion, dan Krim
Noda ini muncul akibat produk bayi seperti minyak telon, sunscreen, atau krim perawatan yang menempel melalui sentuhan tangan atau tumpahan kecil. Ciri khasnya adalah bekas berminyak yang terlihat mengilap di permukaan kain dan sering terasa licin saat disentuh. Karena tidak mudah larut dalam air, noda ini membutuhkan pembersih yang memiliki kemampuan mengangkat minyak, namun tetap aman untuk bahan stroller dan kulit bayi. Setelah dibersihkan, bagian yang terkena harus dilap ulang dan dibiarkan kering secara alami.
5. Cara Atasi Noda Jamur dan Bau Apek
Noda jamur biasanya muncul karena stroller disimpan dalam kondisi lembap atau tidak kering sempurna setelah dicuci. Bercak kehitaman atau keputihan dapat muncul di permukaan kain, disertai bau apek yang mengganggu. Noda ini tidak hanya mengurangi kenyamanan, tetapi juga bisa menimbulkan reaksi alergi pada bayi. Untuk mengatasinya, stroller perlu disemprot dengan larutan cuka atau pembersih antijamur alami, lalu dijemur di bawah sinar matahari langsung hingga benar-benar kering. Proses ini membantu membunuh spora jamur dan mengembalikan kesegaran kain.
Kesalahan Umum Saat Membersihkan Stroller
Meski terdengar mudah, membersihkan stroller sebenarnya membutuhkan ketelitian. Sayangnya, masih banyak orang tua yang tanpa sadar melakukan kesalahan yang justru merusak bahan stroller atau membuatnya tidak benar-benar bersih. Salah satu kesalahan paling umum adalah menggunakan deterjen keras atau pemutih. Meskipun tampak efektif, bahan kimia semacam ini dapat merusak serat kain dan menimbulkan iritasi pada kulit bayi.
Kesalahan lainnya adalah menyikat terlalu kuat, terutama pada bagian kain yang halus atau berlapis busa. Alih-alih bersih, hal ini justru membuat kain menjadi kasar dan cepat rusak. Selain itu, tidak membilas dengan bersih juga sering terjadi. Sisa sabun yang tertinggal dapat membuat stroller lengket dan mengundang debu menempel lebih cepat.
Tak kalah penting, proses pengeringan juga sering disepelekan. Menjemur langsung di bawah sinar matahari dalam waktu lama bisa menyebabkan warna stroller memudar. Sebaliknya, menyimpannya dalam kondisi masih lembap akan memicu tumbuhnya jamur dan bau tak sedap.
Menjaga kebersihan stroller sebaiknya menjadi rutinitas, bukan hanya saat noda mulai terlihat. Dengan mengenali jenis-jenis kotoran dan tahu cara mengatasinya, Anda bisa memastikan kenyamanan dan kesehatan bayi tetap terjaga. Bila merasa ragu atau tidak sempat membersihkannya sendiri, tidak ada salahnya mempertimbangkan bantuan tenaga profesional yang sudah terbiasa menangani perlengkapan bayi dengan aman dan tepat.